WATER HEATER LISTRIK DOUBLE EXCHANGER VS POMPA KALOR (HEAT PUMP)

Banyak keluhan dari pengguna water heater listrik diantaranya....kurang panas....panas nya lama....sekali di pakai tidak panas lagi.....

Nah hal hal di atas adalah pemasalahan klasik yang biasa di jumpai oleh pengguna water heater listrik...

Sebenarnya masalah utama adalah terletak pada hukum alam kekelakan energi....jika mengingikan water heater  yang penggunaan daya listriknya kecil ...tentu saja membutuhkan waktu pemansan yang lebih lama...jika mengingikan pemansan yang cepat tentu memerlukan daya listrik yang lebih besar....

Dua permasalah di atas sebenarnya sudah dapat teratasi dengan adanya pompa kalor, atau Haet Pump yang menggunakan daya listrik relaif kecil, tai mampu untuk memanaskan air yang lebih banyak dan lebih cepat......tetapi dengan adanya heat pump permasalah dapat teratasi sepenuhnya.....ternyata masih belum, mengapa.....?

Pompa Kalor (Heat Pump) adalah seperangkan alat yang bekerja dengan tekanan yang di hasilkan oleh daya listrik, untuk memompa zat atau fluida biasanya freon, kemudian timbul panas dan panas ini yang digunakan untuk memanaskan air, sehingga pompa dan kondenser akan rawan rusak dan memiliki umur tertentu, semakain banyak korosi maka akan semakin pendek umur pompa,,,,hal ini tidak terjadi pada water heater biasa yang lebih stabil dan tahan terhadap korosi.....

Dari uraian di atas mungkin perlu anda pertimbangkan Water Heater dengan Double Exchanger, yang memilik kemampuan untuk memanaskan air lebih efisien dengan daya listrik yang lebih kecil...

Dengan sistim ini air akan di panaskan dengan lebih effisien dan lebih tahan terhadap korosi yang ditimbulkan akibat kualitas air yang kurang baik dan terhindar dari keruskan pompa tekan yang memang umurnya terbatas.....

Berikut adalah contoh water heater double exchanger

Gambar 1

Gambar 2

Komponen water heater gas central

Komponen water heater gas.....banyak beredar di pasaran baik di toko elektronik maupun toko perkakas teknis, tapi untuk water heater gas dengan sistim central sepertinya masih belum banyak bahkan mungkin juga tidak akan anda jumpai di toko elektronik maupun toko perkakas di indonesia, mengapa ?

Salah satu penyebab tidak adanya komponen water  heater gas centaral yang di jual di toko kerena mungkin penggunaaan water heater central yang masih cukup jarang selain itu merk dan jenisnya juga belum banyak di kenal orang serta bisa jadi karena water heater gas central jarang sekali megalamai kerusakan, tapi jika suatu saat anda mengalami hal ini....berikut komponen yang bisa anda periksa dan perbaiki ataupun bisa anda beli di sini....

1. termostat atau gas valve

2.Main Burner

3. Bufle

4. Selenoid

5. termocuple dan pilot flame assy

Api pilot susah dinyalakan

Kadang water heater central mengalami trouble yaitu api pilot yang susah dinyalakan, yaitu tidak mau dalam kondisi standby......ini di sebabkan oleh beberapa faktor diantaranya suply gas yang kurang, sudah kita press tombol gas.....sudah kita pantik ignizer nya...api pilot sudah menyala...tetapi saat kita lepas api pilot padam lagi.....lah repot kan padahal tamu hotel sudah banyak yang masuk dan sebentar lagi pasti butuh air panas untuk mandi, sementara api pilot pada water heater ada yang tidak mau standby .....jangan panik dulu....coba lakukan langkah langkah berimut ini....

1. Pastikan suply Gas tidak ada masalah cek kran gas dan regulator, sudah on

2. Pastikan nyala api pilot  menyentuh ujung termocouple dengan jarak yang pas yaitu...harus api yang berwanr biru yang menyentuh ujung termocouple

3. Pastikan nyala api pilot berwarna biru,,jika merah harus di cek dulu mungkin ada saluran udara yang tersumbat

4. Periksa kekencangan termocople pada termostat, jangan terlalu kencang jangan terlalu kendor, ingat jangan mengencangkan termocouple dengan kunci pass, tapi sukup di putar dengan tangan saja sampai kencang

5. Pastikan termocuple jangan ada yang pecah atau retak......silahkan perhatikan gambar berikut ini

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 1

Gambar 2

Keunggulan water heater central

Water Heater atau pemanas air adalah alat yang biasa digunakan untuk memanaskan air hanya sampai sekitar 70 atau paling tnggi 82 drajat celcius.....jadi tidak sampai mendidih ya.....

Kenapa water heater hanya memanaskan air tidak sampai mendidih tentu saja sudah melalui perhitungan dan analisis efisiensi ......jadi water heater hanya memanaskan air yang tujuan nya untuk mandi dan sanitazing.....tidak untuk minum....

Sebelum memutuskan untuk memilih menggunakan water heater yang seperti apa , tentu kita harus memiliki pertimbangan yang di fokuskan pada effiseiensi dan daya tahan alat serta kemampuan untuk melakukan recovery kebutuhan air panas kita....

Kebutuhan air panas untuk skala rumah tangga tentu berbeda dengan yang untuk usaha komercial seperti hotel dan sanitizing

Dari segi jumlah yang di butuhkan serta tinggi atau rendahnya temperatur air yang harus di hasilkan oleh alat yang akan kita beli

Untuk kebutuhan rumah tangga misalnya masih bisa menggunakan yang tipe personal, model ini banyak kita jumpai di toko toko bangunan depo maupun toko elektronik...

utnuk Hotel dan sanitizing sudah pasti harus menggunakan sistim central.....Water heater central memiliki daya tahan yang lebih lama, tidak mudah rusak dan dapat digunakan selama bertahun tahun, karena designya dan part nya yang lebih besar, berbeda dengan water heater personal yang part nya kecil kecil sehingga tidah tahan lama, dan lebih mudah rusak

Gambar 1

Gambar 2

Pemanas Air Central

Draysco adalah salah satu merk pemanas air yang menggunakan sistim central, yang sudah cukup banyak di pakai di Indonesia.......

Tentu saja ini merupakan suatu kepercayaan konsumen khususnya hotel dan usaha komercial lain nya spt tempat kost, proses sanitizing....

Bagaimana masyarakat konsumen bisa mempercayai ke andalan pemanas air ini, tentu saja merupakan perjalanan yang cukup panjang, sebagai contoh adalah gambar berikut ini.....ini di pasang pada tahun 2011 dan sampai saat ini 2021 belum pernah di adakan perbaikan maupun service ringan lain nya....

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3